Jumat, 28 April 2017

penelitian tentang media sosial


TUGAS INDIVIDU
FILSAFAT LOGIKA
PENELITIAN FENOMENA-FENOMENA SOSIAL
“DAMPAK PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP PERKEMBANGAN EGO REMAJA DESA”
(Penggunaan Instagram Oleh Remaja Desa Wates Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo)


Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Penelitian Fenomena-Fenomena Sosial dengan judul “DAMPAK PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP PERKEMBANGAN EGO REMAJA DESA(Penggunaan Instagram Oleh Remaja Desa Wates Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo)” dapat terselesaikan. Dan semoga bisa menjadi referensi untuk para pembaca.
Pada penelitian saya kali ini, saya menggunakan pendapat Jurgen Habermas tentang Perkembangan Ego.

Ponorogo, April 2017

Penulis
 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sosial media merupakan suatu sarana yang paling banyak digunakan untuk berkomunikasi dimasa sekarang. Sosial media sekarang ini telah banyak jenis, fungsi, dan manfaatnya untuk kehidupan sosial. Mulai dari yang digunakan untuk berbagi foto dan video, untuk bercakap dengan orang yang jaraknya jauh dari kita, dan juga untuk memudahkan pekerjaan sehari-hari kita. Sekarang ini, sosila media berperan penting dalam segala aspek kehidupan manusia. Entah itu berpengaruh dari dalam diri sendiri ataupun berpengaruh dengan kehidupan bermasayarakat secara umum. Salah satu hal yang dapat dipengaruhi oleh penggunaan sosial media untuk diri sendiri adalah perkembangan ego. Jurgen Habermas, dalam buku yang berjudul “Teori Kritis Jurgen Habermas” mengemukakan pandangannya tentang perkembangan ego.
Pengguna sosial media sekarang ini telah didominasi oleh para remaja. Remaja sekarang ini merasa tidak bisa hidup jika tidak dapat menggunakan satu atau lebih sosial media. Remaja akan dikucilkan oleh suatu kelompok dan akan dianggap ketinggalan jaman jika mereka tidak menggunakan sosial media. Remaja akan terus mensugesti dirinya untuk terus mengikuti perkembangan jaman entah itu bagaimana caranya. Mereka akan bertindak dan berperilaku sesuai dengan keinginan hatinya. Disinilah sosial media mengambil perannya dalam mempengaruhi perkembangan ego remaja.


B. Rumusan Masalah
1.      Bagaimana perkembangan ego remaja yang telah terpengaruh oleh media sosial (Instagram)?
2.      Apa yang membuat remaja terpengaruh oleh media sosial (Instagram)?


C. Tujuan Penelitian
1.      Mengetahui perkembangan ego remaja yang telah terpengaruh oleh media sosial (Instagram)?
2.      Mengentahui hal yang membuat remaja terpengaruh oleh sosial media (Instagram)?
 
  BAB II
ISI
A. Pembahasan
Sosial media adalah suatu sarana komunikasi yang menggunakan alat atau gawai dan menggunakan jaringan internet untuk mengoperasikannya. Sosial media telah melalui banyak perkembangan dan perubahan yang signifikan. Awal munculnya sosial media pada tahun 1970-an adalah adanya papan bulletin yang dapat diakses pada media elektronik. Setelah tahun 1970-an, mulai muncul banyak jenis dan karakter dari sosial media. Sebagai contoh munculnya Friendster, linkedin, facebook, twitter, blogger, yang memiliki ciri khas tersendiri, sehingga membuat para penggunanya merasa dimanjakan dengan fitur-fitur yang disediakan oleh penyedia situs sosial media tersebut. Dahulu, orang yang mempunyai satu akun sosial media sudah dianggap sebagai orang kaya. Hal ini dikarenakan alat atau piranti yang digunakan waktu itu masih tergolong mahal. Akan tetapi sekarang, hampir semua orang telah mempunyai minimal 3 akun sosial media. Ini juga didukung dengan harga alat atau piranti sudah mulai terjangkau, bahkan untuk kalangan masyarakat menengah kebawah.
Salah satu jenis media sosia yang banyak digunakan adlah Instagram. Instagram merupakan sosial media yang kegunaan utamanya untuk berbagi foto maupun video. Dulu, Instagram hanya digunakan oleh orang yang terkenal saja, seperti artis, pengusaha besar, ataupun kelompok besar. Ini dikarenakan saat kemunculan Instagram, masyarakat telah banyak mempunyai akun sosial media facebook, juga masyarakat belum begitu paham dengan apa itu Instagram dan apa gunanya. Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat umum pun muali banyak yang melirik Instagram. Mereka satu persatu mulai menjadi pengguna Instagram. Hingga saat ini, pengguna Instagram terus menambah dengan pesat. Dengan bertambahnya pengguna Instagram, pihak pengembang dari Instagram juga meningkatkan fitur, kualitas, dan keuntungan untuk para penggunanya. Untuk versi Instagram saat ini (Tahun 2017) fiturnya telah banyak, selain dari untuk memposting foto atau video, direct message adalah Instagram stories, boomerang, siaran langsung, upload foto lebih dari satu dalam satu posting, penambahan durasi dalam upload video.
Pengguna akun sosial media banyak yang didominasi oleh remaja. Hal ini dikarenakan remaja merasa dipandang tidak sebelah mata jika mempunyai akun sosial media. Juga, remaja bisa dengan mudah mengekspresikan seperti apa jati dirinya dengan berkoceh ria disosial media. Remaja juga bisa bertindak sesuai dengan apa yang diingikan oleh hatinya, karena didalam sosial media tidak ada yang melarang mereka untuk berbuat apapun. Sosial media juga dapat mempengaruhi remaja dalam membentuk jati dirinya. Entah itu menuju arah yang baik atau sebaliknya.
Perkembangan ego menurut Jurgen Habermas dibedakan menjadi 4 yaitu simbiotik, egosentris, sosiosentris-objektivistik, dan universalistik. Pada tahap yang pertama ini, tidak ada petunjuk yang jelas tentang pemisahan subjektif antara subjek dengan objek. Tahap berikutnya, adalah tahap yang meliputi fase-fase motoric-sensorik dan praoperasional, sehingga anak bisa membedakan dirinya dengan lingkungan sekitarnya. Tahap yang ketiga adalah tahap untuk menentukan pembatasan ego yang mula-mula muncul dari operasi konkretdan posoedipal laten. Dan tahap yang terakhir yaitu tahap datangnya masa remaja dan kemampuan untuk berpikir secara hipotesis.
Instagram juga dapat membuat para remaja kecanduan. Mereka bisa bertahan berjam-jam menatap user-face dari Instagram. Dari Instagram mereka bisa melihat berbagai jenis wujud, info, trend, gaya hidup, dan juga banyak lagi. Salah satu hal yang membuat remaja bisa terganggu perkembangan egonya adalah penggunaan yang berlebihan dan juga kecanduan berat. Remaja yang terganggu egonya antara lain dapat dilihat dari tingkah laku dan sifat yang mungkin tidak sesuai dengan umurnya. Sebagai contoh, remaja umur 16 tahun yang telah kecanduan Instagram dan telah banyak terdoktrin oleh konten dari Instagram. Dia akan bisa mempraktekkan apa yang telah dia lihat, entah itu baik ataupun buruk, entah itu sesuai dengan umurnya ataupun konten yang tidak sesuai dengan umurnya. Disini, mereka bisa menafsirkan suatu hal sesuai dengan pemikirannya. Penafsiran mereka itu bisa saja salah ataupun meleset dari makna yang sebenarnya.  Perkembangan ego remaja ini sangatlah menentukan masa depan dari remaja itu sendiri. Ego remaja sangatlah rentan untuk dipengaruhi banyak hal. Salah satunya adalah pengaruh dari penggunaan sosial media.
Remaja di Desa Wates Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo, mayoritas telah mengenal dan menggunakan Instagram. Tapi penggunaan Instagram tidak menjadi gaya hidup utama mereka dan juga tidak menjadi akun sosial media mereka yang sering mereka pakai. Menurut Yoga Putri Aditama, dia menggunakan sosial media khususnya Instagram hanya untuk menambah jumlah akun sosial media saja. Dia tidak terlalu aktif dalam mengguankan akun instagramnya itu. Berbeda dengan Mahardika, dia menggunakan Instagram hampir setiap saat. Dia mengatakan bahwa dia tidak mau dibilang ketinggalan jaman. Dia akan lebih mementingkan memperhatikan aktifitas akun instagramnya dari pada bersosialosasi dengan masyarakat sekitar. Perilaku inilah yang dapat menghambat perkembangan ego remaja dan juga dapat membuat ego remaja menjadi kearah yang negatif. Salah satu ego negatifnya adalah lebh memetingkan kebutuhan dirinya sendiri dari kepentingan bersama. Selain itu, bisa membuat remaja sombong akan apapun yang ada dalam dirinya, membuat dia merasa yang paling hebat, yang paling pintar, dan yang paling dipandang.

BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Perkembangan ego remaja sangatlah penting untuk menentukan masa depan remaja itu. Instagram, sebagai salah satu sosial media yang telah banyak digunakan remaja juga berperan dalam perkembangan ego remaja. Instagram dapat membuat ego seorang remaja menjadi negatif jika remaja itu tidak bisa menyaring atau menerjemahkan makna dari konten yang ada diinstagram secara benar.

Pengalaman Moto dari Moto G5s Plus

Siapa sih sekarang yang gak kenal sama Smartphone Moto??? Smartphone keluaran Lenovo ini baru saja merilis sebuah smartphone barunya y...