TUGAS
INDIVIDU
FILSAFAT
LOGIKA
PENELITIAN
FENOMENA-FENOMENA SOSIAL
“DAMPAK PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL
TERHADAP PERKEMBANGAN EGO REMAJA DESA”
(Penggunaan Instagram Oleh Remaja
Desa Wates Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo)
Kata Pengantar
Puji syukur
kehadirat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
Penelitian Fenomena-Fenomena Sosial dengan judul “DAMPAK PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP PERKEMBANGAN EGO REMAJA DESA” (Penggunaan
Instagram Oleh Remaja Desa Wates Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo)” dapat
terselesaikan. Dan semoga bisa menjadi referensi untuk para pembaca.
Pada
penelitian saya kali ini, saya menggunakan pendapat Jurgen Habermas tentang
Perkembangan Ego.
Ponorogo, April 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sosial media
merupakan suatu sarana yang paling banyak digunakan untuk berkomunikasi dimasa
sekarang. Sosial media sekarang ini telah banyak jenis, fungsi, dan manfaatnya
untuk kehidupan sosial. Mulai dari yang digunakan untuk berbagi foto dan video,
untuk bercakap dengan orang yang jaraknya jauh dari kita, dan juga untuk memudahkan
pekerjaan sehari-hari kita. Sekarang ini, sosila media berperan penting dalam
segala aspek kehidupan manusia. Entah itu berpengaruh dari dalam diri sendiri
ataupun berpengaruh dengan kehidupan bermasayarakat secara umum. Salah satu hal
yang dapat dipengaruhi oleh penggunaan sosial media untuk diri sendiri adalah
perkembangan ego. Jurgen Habermas, dalam buku yang berjudul “Teori Kritis
Jurgen Habermas” mengemukakan pandangannya tentang perkembangan ego.
Pengguna sosial
media sekarang ini telah didominasi oleh para remaja. Remaja sekarang ini
merasa tidak bisa hidup jika tidak dapat menggunakan satu atau lebih sosial
media. Remaja akan dikucilkan oleh suatu kelompok dan akan dianggap ketinggalan
jaman jika mereka tidak menggunakan sosial media. Remaja akan terus mensugesti
dirinya untuk terus mengikuti perkembangan jaman entah itu bagaimana caranya. Mereka
akan bertindak dan berperilaku sesuai dengan keinginan hatinya. Disinilah
sosial media mengambil perannya dalam mempengaruhi perkembangan ego remaja.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
perkembangan ego remaja yang telah terpengaruh oleh media sosial (Instagram)?
2. Apa yang membuat remaja terpengaruh oleh media sosial
(Instagram)?
C. Tujuan Penelitian
1.
Mengetahui
perkembangan ego remaja yang telah terpengaruh oleh media sosial (Instagram)?
2. Mengentahui hal yang membuat remaja terpengaruh oleh
sosial media (Instagram)?
BAB II
ISI
A. Pembahasan
Sosial media
adalah suatu sarana komunikasi yang menggunakan alat atau gawai dan menggunakan
jaringan internet untuk mengoperasikannya. Sosial media telah melalui banyak
perkembangan dan perubahan yang signifikan. Awal munculnya sosial media pada
tahun 1970-an adalah adanya papan bulletin yang dapat diakses pada media
elektronik. Setelah tahun 1970-an, mulai muncul banyak jenis dan karakter dari
sosial media. Sebagai contoh munculnya Friendster, linkedin, facebook, twitter,
blogger, yang memiliki ciri khas tersendiri, sehingga membuat para penggunanya
merasa dimanjakan dengan fitur-fitur yang disediakan oleh penyedia situs sosial
media tersebut. Dahulu, orang yang mempunyai satu akun sosial media sudah
dianggap sebagai orang kaya. Hal ini dikarenakan alat atau piranti yang
digunakan waktu itu masih tergolong mahal. Akan tetapi sekarang, hampir semua
orang telah mempunyai minimal 3 akun sosial media. Ini juga didukung dengan harga
alat atau piranti sudah mulai terjangkau, bahkan untuk kalangan masyarakat
menengah kebawah.
Salah satu jenis
media sosia yang banyak digunakan adlah Instagram. Instagram merupakan sosial
media yang kegunaan utamanya untuk berbagi foto maupun video. Dulu, Instagram
hanya digunakan oleh orang yang terkenal saja, seperti artis, pengusaha besar,
ataupun kelompok besar. Ini dikarenakan saat kemunculan Instagram, masyarakat
telah banyak mempunyai akun sosial media facebook, juga masyarakat belum begitu
paham dengan apa itu Instagram dan apa gunanya. Seiring dengan berjalannya
waktu, masyarakat umum pun muali banyak yang melirik Instagram. Mereka satu
persatu mulai menjadi pengguna Instagram. Hingga saat ini, pengguna Instagram
terus menambah dengan pesat. Dengan bertambahnya pengguna Instagram, pihak
pengembang dari Instagram juga meningkatkan fitur, kualitas, dan keuntungan
untuk para penggunanya. Untuk versi Instagram saat ini (Tahun 2017) fiturnya
telah banyak, selain dari untuk memposting foto atau video, direct message
adalah Instagram stories, boomerang, siaran langsung, upload foto lebih dari
satu dalam satu posting, penambahan durasi dalam upload video.
Pengguna akun
sosial media banyak yang didominasi oleh remaja. Hal ini dikarenakan remaja
merasa dipandang tidak sebelah mata jika mempunyai akun sosial media. Juga,
remaja bisa dengan mudah mengekspresikan seperti apa jati dirinya dengan
berkoceh ria disosial media. Remaja juga bisa bertindak sesuai dengan apa yang
diingikan oleh hatinya, karena didalam sosial media tidak ada yang melarang
mereka untuk berbuat apapun. Sosial media juga dapat mempengaruhi remaja dalam
membentuk jati dirinya. Entah itu menuju arah yang baik atau sebaliknya.
Perkembangan ego
menurut Jurgen Habermas dibedakan menjadi 4 yaitu simbiotik, egosentris,
sosiosentris-objektivistik, dan universalistik. Pada tahap yang pertama ini,
tidak ada petunjuk yang jelas tentang pemisahan subjektif antara subjek dengan
objek. Tahap berikutnya, adalah tahap yang meliputi fase-fase motoric-sensorik
dan praoperasional, sehingga anak bisa membedakan dirinya dengan lingkungan
sekitarnya. Tahap yang ketiga adalah tahap untuk menentukan pembatasan ego yang
mula-mula muncul dari operasi konkretdan posoedipal laten. Dan tahap yang
terakhir yaitu tahap datangnya masa remaja dan kemampuan untuk berpikir secara
hipotesis.
Instagram juga dapat
membuat para remaja kecanduan. Mereka bisa bertahan berjam-jam menatap
user-face dari Instagram. Dari Instagram mereka bisa melihat berbagai jenis wujud,
info, trend, gaya hidup, dan juga banyak lagi. Salah satu hal yang membuat
remaja bisa terganggu perkembangan egonya adalah penggunaan yang berlebihan dan
juga kecanduan berat. Remaja yang terganggu egonya antara lain dapat dilihat
dari tingkah laku dan sifat yang mungkin tidak sesuai dengan umurnya. Sebagai
contoh, remaja umur 16 tahun yang telah kecanduan Instagram dan telah banyak
terdoktrin oleh konten dari Instagram. Dia akan bisa mempraktekkan apa yang
telah dia lihat, entah itu baik ataupun buruk, entah itu sesuai dengan umurnya
ataupun konten yang tidak sesuai dengan umurnya. Disini, mereka bisa
menafsirkan suatu hal sesuai dengan pemikirannya. Penafsiran mereka itu bisa
saja salah ataupun meleset dari makna yang sebenarnya. Perkembangan ego remaja ini sangatlah
menentukan masa depan dari remaja itu sendiri. Ego remaja sangatlah rentan
untuk dipengaruhi banyak hal. Salah satunya adalah pengaruh dari penggunaan
sosial media.
Remaja di Desa
Wates Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo, mayoritas telah mengenal dan
menggunakan Instagram. Tapi penggunaan Instagram tidak menjadi gaya hidup utama
mereka dan juga tidak menjadi akun sosial media mereka yang sering mereka
pakai. Menurut Yoga Putri Aditama, dia menggunakan sosial media khususnya
Instagram hanya untuk menambah jumlah akun sosial media saja. Dia tidak terlalu
aktif dalam mengguankan akun instagramnya itu. Berbeda dengan Mahardika, dia
menggunakan Instagram hampir setiap saat. Dia mengatakan bahwa dia tidak mau
dibilang ketinggalan jaman. Dia akan lebih mementingkan memperhatikan aktifitas
akun instagramnya dari pada bersosialosasi dengan masyarakat sekitar. Perilaku
inilah yang dapat menghambat perkembangan ego remaja dan juga dapat membuat ego
remaja menjadi kearah yang negatif. Salah satu ego negatifnya adalah lebh
memetingkan kebutuhan dirinya sendiri dari kepentingan bersama. Selain itu,
bisa membuat remaja sombong akan apapun yang ada dalam dirinya, membuat dia
merasa yang paling hebat, yang paling pintar, dan yang paling dipandang.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Perkembangan
ego remaja sangatlah penting untuk menentukan masa depan remaja itu. Instagram,
sebagai salah satu sosial media yang telah banyak digunakan remaja juga
berperan dalam perkembangan ego remaja. Instagram dapat membuat ego seorang
remaja menjadi negatif jika remaja itu tidak bisa menyaring atau menerjemahkan
makna dari konten yang ada diinstagram secara benar.